Takut sunat punya pasal, 25 tahun lari dari rumah

Takut sunat punya pasal, 25 tahun lari dari rumah

 

Proses berkhatan atau sunat sering kali tidak berjalan lancar kerana dianggap ‘menyeramkan’ bagi sesetengah kanak-kanak lelaki.

Tanpa sokongan moral daripada ibu bapa atau orang sekeliling, mereka bahkan kalau boleh nak cabut lari daripada lalui fasa tersebut.

Namun siapa sangka, kisah tentang seorang lelaki di Indonesia ini jauh lebih ‘menakutkan’.

Lelaki lari dari rumah kerana takut sunat…akhirnya kembali ke pangkuan keluarga lepas 25 tahun

Hanya disebabkan takut bersunat, seorang lelaki yang dilaporkan lari dari rumah dan menghilang selama 25 tahun tanpa khabar berita akhirnya selamat kembali ke pangkuan keluarganya.

Mereka yang menetap di Kecamatan Polanharjo malah terkejut dengan berita kepulangannya, sekali gus menyambut jejaka berusia 38 tahun tersebut.

Difahamkan, kejadian itu berlaku sewaktu dia darjah 1.

Pihak keluarga sudah mencuba pelbagai cara untuk menjejakinya tetapi sering gagal

Sepanjang kehilangan itu selama lebih 2 dekad, waris keluarga telah mencuba pelbagai cara tetapi gagal menemuinya.

Namun hasil bantuan sekumpulan YouTuber dan pihak berkuasa, lelaki itu akhirnya ditemui di wilayah Bantul, Jogjakarta.

Tahap fizikal dan psikologi jejaka berkenaan dilaporkan dalam keadaan sihat, cuma hanya alami sedikit trauma sahaja.

Malam sebelumnya kata berani nak sunat…tapi pagi hari kejadian dia lari dari rumah

Ketika ditanya, abang kandung lelaki tersebut memberitahu adiknya itu telah menghilang sejak tahun 1998 lagi.

Meskipun dikatakan berani pada malam sebelum bersunat, bagaimanapun dia gagal ditemui pada pagi berikutnya.

Selain itu, ibu mereka juga dilaporkan pengsan seketika apabila disatukan dengan anak yang sekian lama dinantikan olehnya.

@klaten.24jam

Seorang pria berusia 38 tahun warga Kec. Polanharjo, Klaten, akhirnya pulang setelah 25 tahun menghilang. Dia mulanya kabur dari rumahnya karena takut disunat. _ Pantauan detik, pria berinisial A ini pulang disambut keluarga dan warga setempat. Isak tangis pecah melihat A yg 25 tahun pergi tanpa kabar itu pulang. Bahkan, ibu A sempat pingsan. _ “Dari asasmen dan cek keluarga, yg bersangkutan itu pergi sejak duduk di kelas 1 SD. Konon karena trauma mau disunat,” ungkap Koordinasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Klaten, Joko Prayitno, kepada detik di kantor Desa Sidowayah, Rabu (25/1/2023). _ Joko menerangkan awal mula terlacaknya A berawal dari konten YouTuber yg menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kab. Bantul dan tersebar di warga. Yang bersangkutan ditanya mengaku berasal dari Klaten sehingga TKSK bergerak. _ “TKSK memiliki jejaring baik dengan sesama TKSK maupun lembaga lain atau di daerah lain. Kebetulan ini yg menemukan jejaring YouTuber kita yg menangani ODGJ, kemudian kontak dengan kami,” papar Joko. _ Joko mengatakan TKSK kemudian menghubungi jaringannya di Bantul untuk melakukan kroscek. Kemudian dari TKSK di Klaten melakukan mediasi ke keluarga. _ “Kita mediasi ke keluarga dengan mengecek ciri² khusus difasilitasi kepala desa dan RT RW. Hari ini klir, kita lakukan reunifikasi,” jelas Joko. _ Menurut Joko, selama pergi puluhan tahun keluarga mencoba sudah mencari tetapi tidak ditemukan. Akhirnya Agus ditemukan di Bantul setelah lebih dari dua dekade lamanya. _ “Akhirnya ditemukan. Ditemukan di Kab. Bantul, tepatnya di Pasar Kepek, Sewon, Bantul, Jogja,” imbuh Joko. _ Joko menerangkan yg bersangkutan dalam kondisi sehat. Menurutnya, kondisi kejiwaan tidak 100 persen ODGJ tetapi karena trauma. _ “Kondisi sehat, bukan total pengidap ODGJ tetapi memang menggelandang karena trauma. Selama ini menggelandang identik ODGJ, ini tidak benar,” jelas Joko. _ Di lokasi yang sama, kakak kandung A, menyatakan adiknya pergi sekitar tahun 1998. Kala itu A pergi dari rumah karena takut disunat. _ “Awalnya mau disunat. Saat pergi hanya membawa mainan mobil²an, awalnya malam berani disunat tapi paginya pergi. . Source: detik

♬ suara asli – Klaten 24 Jam Official – Klaten 24 Jam Official